Universitas An Nuur Purwodadi Gandeng Pro Emergency Gelar Pelatihan BTCLS untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan calon tenaga kesehatan menghadapi situasi kegawatdaruratan, Universitas An Nuur Purwodadi menyelenggarakan Pelatihan BTCLS (Basic Trauma and Cardiac Life Support) pada tanggal 19–24 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Pro Emergency, lembaga pelatihan kesehatan yang telah mengantongi akreditasi A dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rektor Universitas An Nuur Purwodadi, Dr. Rosdiana, SKM., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas terselenggaranya pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa pilihan bekerja sama dengan Pro Emergency bukan tanpa alasan, melainkan karena rekam jejak Pro Emergency yang unggul dalam menyelenggarakan pelatihan berkualitas tinggi dan berbasis standar nasional. “Kami percaya bahwa Pro Emergency, sebagai institusi pelatihan terakreditasi A, memiliki kapasitas yang mumpuni dalam menyelenggarakan pelatihan BTCLS secara profesional dan efektif. Hal ini tentu menjadi jaminan kualitas bagi para peserta pelatihan,” ujar Dr. Rosdiana.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa setiap calon lulusan dari Universitas An Nuur wajib dibekali dengan pelatihan BTCLS sebagai bagian dari penguatan kompetensi praktis di lapangan, khususnya dalam menangani kasus trauma dan kegawatdaruratan jantung. “BTCLS bukan sekadar pelatihan, tapi merupakan kebutuhan dasar bagi tenaga kesehatan. Dengan memiliki sertifikasi BTCLS, para lulusan akan memiliki nilai tambah yang signifikan saat bersaing di dunia kerja, terutama di fasilitas kesehatan yang membutuhkan tenaga medis terampil dan siap tanggap darurat,” jelasnya.
Pelatihan BTCLS ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kesehatan Universitas An Nuur. Selama enam hari, peserta dibekali dengan teori dan praktik langsung mengenai penanganan kegawatdaruratan, termasuk resusitasi jantung paru (RJP), penanganan trauma, dan penggunaan alat bantu napas.
Dr. Rosdiana juga mengungkapkan harapannya agar sinergi antara Universitas An Nuur dan Pro Emergency dapat terus terjalin di masa mendatang. “Kami berharap kerjasama ini tidak berhenti di satu kegiatan saja, tetapi dapat terus berkembang dalam bentuk pelatihan-pelatihan lainnya yang mampu mendukung visi kami mencetak lulusan yang unggul, kompeten, dan siap terjun ke dunia kerja,” tutupnya.
Dengan diselenggarakannya pelatihan BTCLS ini, Universitas An Nuur membuktikan komitmennya dalam mencetak tenaga kesehatan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tanggap dalam situasi darurat. Kolaborasi bersama Pro Emergency menjadi langkah konkret dalam meningkatkan mutu lulusan sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperkuat sistem kegawatdaruratan nasional.